Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Sejarah turut menentukan warna identitas kita saat ini. Untuk itulah mengapa menjadi penting bagi kita untuk mengenal dan mempelajari sejarah. Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari sejarah. Pelajaran kehidupan dari orang-orang terdahulu agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Jas Merah, mungkin kita semua sudah sangat familiar dengan kalimat ini, sebuah akronim dari ‘Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah.’ Kalimat tersebut diucapkan oleh Bung Karno, nama panggilan Presiden pertama Republik Indonesia dalam pidato terakhirnya sebagai Presiden RI saat memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1966.
Dalam kitab suci kita Al-Quran pun banyak memuat kisah-kisah umat terdahulu, semata-mata agar kita dapat menghayati dan mengambil hikmahnya.
“Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah lalu, dan sungguh, telah kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi kami.” (QS At-Thahaa:99)
Dan telah terbukti serta tercatat dalam Al-Qur’an kisah-kisah kaum yang lalai mempelajari dan mengambil hikmah dari sejarah umat terdahulu telah mengakibatkan kehancurannya. Sebut saja kaum Fir’aun, kaum Ad, kaum Tsamud, dan lainnya.
Maka apa yang dikatakan oleh Bung Karno sangatlah tepat. ‘Jas Merah’, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mengambil hikmah dari sejarah masa lalunya, menjadikannya sebagai inspirasi untuk menentukan sikap dan langkah yang lebih baik untuk hari ini serta masa depannya.
Bagi generasi muda, mempelajari sejarah dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, selain banyak sikap-sikap positif yang dapat diteladani. Semangat juang tanpa pamrih para pahlawan, semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh dalam perbedaan, semata demi kejayaan bangsa Indonesia.
Perjuangan saat ini bukanlah dengan mengangkat senjata seperti pada masa perang kemerdekaan dulu. Tapi perjuangan dapat diwujudkan dengan berkarya, berprestasi, lebih mencintai budaya dan produk bangsa sendiri di tengah gempuran budaya serta produk asing yang semakin dahsyat, memelihara sikap jujur dan bertanggung jawab baik pada diri sendiri maupun masyarakat.
Jika semakin banyak pemuda pemudi Indonesia yang memiliki kesadaran dan melakukan perjuangannya, maka harapan mewujudkan bangsa yang mandiri secara ekonomi, ideologi, sosial, dan budaya sudah di depan mata. Insyaallah.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia.
Mari cintai produk Indonesia ^^
Wajib ya, Mbak :)
Setuju, Mbak..bangsa yang harus harusnya mengambil hikmah dari masa lalu dan menjadikannya inspirasi, bukan malah dijadikan bahan untuk saling menjelekkan atau menjatuhkan :)
Iya Mbak, suka sedih kalau menyimak bermacam bibit perpecahan di berbagai media.
Tanpa sejarah, kita tidak akan bisa menjadi kita yang hari ini ya mbak.. ^^
Benar sekali Mbak, sejarah adalah bagian dari proses hingga sampai pada keadaan saat ini.
Sudah seharusnya kita meneladani semangat juang para pahlawan yang tanpa pamrih demi kemerdekaan bangsa
Yup, karena memiliki rasa nasionalisme yang kuat.
Memang sejarah itu sudah seharusnya terus diingat untuk dijadikan pelajaran untuk saat ini dan masa depan.
Sepakat Mbak Dian.
Kalau saya ikut one day one post dengan tema sejarah ini pasti udah bingung duluan deh mau bahas apa :D
Ahahaha… saya juga bingung saat belum dimulai Mbak.
Setuju, sejarah memang nggak boleh dilupakan harus jadi pegangan dan pengalaman untuk menjakani hidup ke depan.
Jas Merah
sebagai emak-emak kita juga wajib berjuang nih, mba. Mencetak generasi yg manfaat bagi nusa dan bangsa
Benar sekali Mak. Semoga kita mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, berguna bagi nusa bangsa. Aamiin
Sejarah itu bagus untuk dikennag dan dijadikan pelajaran berharga supaya kejadian yg sama enggak menimpa kita/ bangsa ini ya mbak TFS :)
Setuju Mbak April. Pengalaman adalah guru terbaik.
Sejarah dalam Al Quran sangat banyak, dan semua itu adalah untuk pelajaran bagi generasi sesudahnya. Terimakasih ulasannya Mbak Ane.
Sepakat Uni. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejaknya.
perjuangan kita sama beratnya meski bukan berbentuk perang fisik. Sekarang malah perang di medsos sampai kepala pusing. hihihi…
Ayoo semangat berkarya, utk mengisi kemerdekaan :)